Posted by : Cholif Bima
Thursday, August 2, 2018
Teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan
Alat Penjernih air :
Cara kerja eceng gondok dalam memurnikan air
Eceng Gondok (flickr.com)
Tanaman eceng gondok merupakan tanaman gulma yang membahayakan tanaman lainya. Kini, tanaman ini dapat dijadikan sebagai penjernih air.
Eceng gondok atau Eichhornia crassipes pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius. Dia adalah seorang ahli botani berkebangsaan Jerman, di mana pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.
Eceng gondok ditemukan tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini hanya memiliki tinggi sekitar 0,4-0,8 meter dan tidak mempunyai batang, terkadang berakar dalam tanah.
Bentuk daunnya tunggal dan berbentuk oval, sementara ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal dan tangkai menggembung, permukaan daunya licin dan berwarna hijau. Termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir kelopaknya berbentuk tabung. Biji eceng gondok berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau serta akarnya merupakan akar serabut. Kecepatan menyesuaikan diri membuat tanaman ini tumbuh dengan cepat.
Disamping itu eceng gondok memiliki masa yang besar, tumbuh mengapung diatas permukaan air sehingga mudah dipanen dibandingkan tanaman air lainya.
Namun, tak pelak eceng gondok sering membuat para nelayan dan pengguna transportasi air kewalahan. Meskipun tumbuhan ini mati sekalipun masih dapat menimbulkan masalah, karena ia akan turun ke bagian dasar sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
Nah, dengan berbagai macam hal yang bisa disebabkan oleh eceng gondok. Dengan bahasa, setiap makhluk punya manfaat, hukum ini juga berlaku pada tumbuhan tersebut yang tidak membuat nggondok (kesal-red). Pasalnya, Retno Nuraini, Gagas Pradani, Nur Ilmawati, dan Melissa Hamas mengandalkan fungsi tanaman eceng gondok dan karbon aktif untuk daur ulang air limbah rumah tangga. “Air jernih tanpa bau itu nantinya bisa dipakai mandi atau bahan air minum,” kata Gagas.
Pengelolaan itu dimulai dengan mengumpulkan air limbah rumah tangga ke bak penampungan. Dengan asumsi sebuah rumah dihuni lima orang, ujar Melissa, air limbah yang dihasilkan sekitar 700 liter per hari.
Air itu kemudian dialirkan ke kolam yang dipenuhi eceng gondok. Fungsi eceng gondok berdasarkan literatur, kata Gagas, menyerap senyawa-senyawa organik, terutama amonia dan fosfat. “Eceng gondok bersifat fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan.”
Air limbah itu didiamkan di kolam eceng gondok selama 24 jam. Setiap batang eceng gondok sanggup membersihkan air limbah domestik, selain tinja, itu sebanyak 4 liter.
Setelah sehari penuh, katup penutup saluran air di ujung kolam eceng dibuka untuk mengalirkan air ke bak penampungan ketiga di bawah tanah.
Di dalam bak itu mereka menyusun saringan berlapis dengan karbon aktif. Bahan arang yang biasa dipakai untuk menghentikan diare itu berfungsi menghilangkan bau air limbah. Air jernih tanpa bau itu kemudian akan naik sendiri ke atas atau perlu disedot pompa air agar bisa naik hingga bak penampungan di atap rumah lantai dua.
Selain itu, akar tanaman ini juga dapat menghasilkan zat alleopathy yang mengandung zat antibiotoka dan juga mampu membunuh bakteri coli.
Eceng gondok juga mampu menjernihkan atau menurunkan kekeruhan suatu perairan hingga 120 mg perliter silika selama 48 jam sehingga cahaya matahari dapat menembus perairan dan dapat meningkatkan produktivitas perairan melalui proses fotosintesis bagi tanaman air lainnya.
Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida, contohnya residu 2.4-D dan paraquat. Akar dari tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.
Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya didalam air kurang mencukupi, tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang tinggi juga besar. Proses regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar, menyebabkan eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pengendali pencemaran lingkungan.
Setelah sehari penuh, katup penutup saluran air di ujung kolam eceng dibuka untuk mengalirkan air ke bak penampungan ketiga di bawah tanah.
ALAT PEMURNIAN AIR Yang terinspirasi dari eceng gondok
POSTED BY ADELLIARH ON OKTOBER 03, 2017 WITH NO COMMENTS
sumber : google , https://yongkialeksander28.wordpress.com/2012/03/02/eceng-gondok-gulma-penjerni-air-alami/
Blog Archive
-
▼
2018
(40)
-
▼
August
(18)
-
▼
Aug 02
(18)
- Alat Pemurnian Air yang Terinspirasi dari Tumbuhan
- Lapisan Pelindung dan Pengkilap yang Terinspirasi ...
- Sensor Cahaya
- Panel Surya
- Struktur Dan Fungsi Jaringan Daun Terlengkap
- Struktur dan Fungsi Jaringa St n Batang
- Struktur Jaringan pada Akar dan Fungsinya
- Jaringan Dewasa
- Jaringan Meristem
- STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI
- Fungsi,Bagian dan Struktur Bunga (Lengkap)
- Struktur Jaringan & Fungsi Daun
- Struktur dan Fungsi Batang
- Fungsi dan Struktur Akar
- Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Otot dan Rang...
- Jenis-Jenis Pesawat Sederhana
- Pengertian Pesawat sederhana
- Usaha
-
▼
Aug 02
(18)
-
▼
August
(18)